Indonesia adalah negara kepulauan dengan lautan yang sangat luas, pesisir pantai terpanjang di dunia dan juga memiliki sungai-sungai besar yang merambah jauh ke dalam hutan. Oleh karena itu, transportasi sungai dan laut sangat penting bagi Indonesia. Tetapi kapal-kapal yang ada saat ini semua digerakkan oleh energi minyak. Saya pernah menulis satu artikel mengenai kapal yang berhasil melintasi Samudera Atlantik hanya dengan energi matahari. Tetapi ternyata teknologi untuk energi alternatif dan terbarukan untuk dunia perkapalan sudah semakin baik, bukan hanya teori dan sudah mulai diimplementasikan. Beberapa sudah terbukti, beberapa masih berupa konsep yang walau sudah dibuktikan tetapi masih dalam lingkup yang kecil dan bukan untuk komersil.
Teknologi pertama yang sudah dipakai secara komersil adalah SkySail. SkySail memiliki produk seperti layangan/parasut yang menggunakan tenaga angin untuk membantu menarik kapal maju. Disebutkan bahwa SkySail bisa menambah tenaga kapal hingga 5000 kW atau setara dengan 6000 HP. Dengan tambahan tenaga ini, maka kapal bisa menghemat 10-35% bahan bakar minyak kapal dan bila angin dalam keadaan optimal bisa menghemat hingga 50% penggunaan bahan bakar minyak. Ini sungguh mengagumkan dan sudah diimplementasikan di kapal kargo MS Beluga di Jerman yang diluncurkan pada tanggal 18 Januari 2008.
Kapal cepat dengan bahan bakar Biodiesel yang sedang diuji coba adalah EarthRace yang diprakarsai oleh Pete Bethune. Kapal EarthRace dapat bergerak dengan kecepatan maksimum 40 knot (75km/jam). EarthRace sedang dalam tur keliling dunia untuk menggalang dana dan juga memberi edukasi kepada negara-negara di seluruh dunia mengenai Biodiesel. Di website EarthRace, anda juga bisa melihat map dimana dia pada saat ini.
Teknologi lainnya yang sedang diuji coba adalah kapal dengan tenaga ombak yang bernama Suntory Mermaid dan dalam upaya untuk berlayar dari Hawaii menuju Jepang hanya dengan menggunakan tenaga ombak. Panel surya yang anda lihat di atas kapal hanya untuk peralatan elektronik saja. Cara kerjanya? Arus ombak yang ada di bawah kapal akan mengena sirip-sirip yang ada di bawah kapal dan akan bergerak naik turun. Nah.. dari pergerakan naik turun ini akan diubah menjadi energi dan dalam prakteknya kapal dapat bergerak hingga kecepatan 5 knot.
Dari semua teknologi ini, tentu semuanya memiliki keuntungan dan kelemahan sendiri-sendiri. Untuk saat ini tenaga arus ombak masih sangat pelan, tenaga surya sudah sangat cocok untuk menjadi sumber energi untuk peralatan elektronik dan angin pun bisa menolong kapal mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. Semua energi alternatif ini akan terus berkembang semakin kemampuannya pun semakin baik dan efisien.
Mudah-mudahan semua teknologi ini juga semakin terjangkau untuk komersil terutama untuk pemakaian di Indonesia sehingga bukan saja bisa mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar minyak, tetapi dengan energi alternatif yang terbarukan maka lingkungan pun akan semakin baik, resiko pencemaran minyak dan polusi pun berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar